MenteriPertahanan Datuk Seri Hishammuddin Tun Hussein menyifatkan kenyataan ketua pembangkang Datuk Seri Anwar Ibrahim yang mahu projek kapal tempur persisir (LCS) dihentikan hanya berkisar kepada pertimbangan politik semata-mata. Malah katanya kenyataan itu bercanggah dengan keputusan pakatan harapan ketika menjadi kerajaan pusat dulu yang
Dalam kisah, tersebutlah seorang lelaki di kota Wasith Irak menitipkan uang kepada seorang temannya. Uang itu dia taruh di dalam tas yang dijahit rapat. “Di tas ini ada seribu dinar,” katanya kepada sang teman. Setelah itu dia pergi jauh untuk waktu yang lama sekali. Kabarnya, ia baru kembali setelah belasan tahun. Uang titipan itu tidak kecil jumlahnya. Dinar adalah mata uang yang nilai per kepingnya sekitar 4,25 gram emas. Jadi, dinar berarti sama dengan gram, atau 4,25 kg. Jika harga satu gram emas Rp saja, maka dinar bernilai sekitar Rp satu miliar dua ratus tujuh puluh lima juta rupiah. Suatu jumlah yang tidak kecil! Walau pun dititipi uang yang begitu banyak, ternyata sang teman tidak tergoda untuk mengambilnya. Namun, setelah menunggu sekian lama dan pemilik harta tak juga datang, dia pun mulai berpikir. “Boleh jadi dia sudah meninggal,” katanya dalam hati. Setan pun kini mulai mengganggu dan melancarkan jurus-jurus godaannya tanpa henti. Mula-mula dia masih bertahan. Namun setelah sekian lama, ternyata dia termakan juga oleh timbullah niat jahat untuk memiliki uang tersebut. “Tapi, bagaimana kalau ternyata dia belum mati dan datang meminta titipannya?” lelaki itu berpikir ragu. Hati kecilnya yang masih waras rupanya memberontak. Sesaat, sisi lain dari hatinya yang terkontaminasi bujuk rayu nafsu dan setan melawan keraguan ini. Sisi hati yang dikuasai kekuatan negatif itu menyodorkan sebuah “solusi.” “Ah, gampang. Biar kubuka saja jahitannya di bagian bawah, dan nanti aku jahit lagi,” pikirnya. Maka dibukalah jahitan di bagian bawah tas titipan ini dan diambilnya seluruh uang yang ada di dalamnya. Setelah itu, dia masukkan uang dirham uang perak yang per kepingnya sekitar 3 gram sebanyak keping. “Beres,” pikirnya. Benarkah beres? sama sekali tidak karena ternyata dia telah salah duga. Kawannya yang lama pergi ternyata tidak meninggal seperti dugaannya semula. Beberapa waktu kemudian ia datang dan meminta kembali titipannya. Setelah menerima tas miliknya, lelaki itu pun pulang. Betapa terkejutnya lelaki ini ketika membuka khatm tutup tas tersebut dan melihat bahwa uang dinarnya raib dan berganti dengan dirham. Dengan perasaan marah, dia kembali ke rumah temannya. “Ayo, kembalikan uangku! aku menitipkan uang dinar padamu, tapi yang kudapat sekarang adalah uang dirham,” katanya. Namun teman yang dititipi ini menyangkal bahwa dia telah mengambil uang tersebut. Lelaki itu tentu tidak menyerah begitu saja. “Ayo kita menghadap hakim,” katanya. “Baik,” jawab teman yang dititipi. Maka berangkatlah mereka berdua ke tempat hakim. Si hakim adalah seorang lelaki yang dikenal alim, taat beragama, cerdik dan baru saja menduduki jabatan sebagai hakim. Ketika dua orang berperkara ini menghadap padanya, si hakim bertanya kepada si penitip. “Sejak kapan kamu menitipkan uangmu padanya?” “Lima belas tahun lalu,” jawabnya. “Coba bawa ke sini uang dirhamnya,” tukas hakim. Setelah uang itu dibawa ke depannya, dia pun berkata kepada para saksi yang hadir, “Coba kalian periksa tahun pembuatan uang ini dan bacakan kepada saya.” Maka dibacakanlah tahun pembuatan uang tersebut. Ternyata, uang itu bertarikh dua atau tiga tahun sebelum hari itu. Dari fakta ini dapatlah dipastikan siapa yang benar dan siapa yang salah. Si hakim menyuruh orang yang dititipi untuk mengembalikan uang dinar yang diambilnya. Tidak cuma itu! Dia juga menghukum lelaki yang telah berdusta tadi dengan diarak keliling kota.
. 359 444 303 148 448 376 66 131

ringkasan cerita hakim yang cerdik